Rabu, 11 Oktober 2017

AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI

Oleh
TB. Putra Dwi Pratama
1A114687
4KA17

Pengertian Audit Teknologi Informasi
Audit teknologi informasi (Inggris: information technology (IT) audit atau information systems (IS) audit) adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.

Jenis Audit Teknologi Informasi
1. Sistem dan aplikasi
Memeriksa apakah sistem dan aplikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki kontrol yang cukup baik untuk menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada input, proses, output pada semua tingkat kegiatan sistem.

2. Fasilitas pemrosesan informasi
Memeriksa apakah fasilitas pemrosesan terkendali untuk menjamin ketepatan waktu, ketelitian, dan pemrosesan aplikasi yang efisien dalam keadaan normal dan buruk.

3. Pengembangan sistem
Memeriksa apakah sistem yang dikembangkan mencakup kebutuhan obyektif organisasi.

4. Arsitektur perusahaan dan manajemen TI
Memeriksa apakah manajemen TI dapat mengembangkan struktur organisasi dan prosedur yang menjamin kontrol dan lingkungan yang berdaya guna untuk pemrosesan informasi.

5. Client/Server, telekomunikasi, intranet, dan ekstranet
Memeriksa apakah kontrol-kontrol berfungsi pada client, server, dan jaringan yang menghubungkan client dan server.

Tujuan Audit Teknologi Informasi
1. Memberikan rekomendasi terhadap temuan yang muncul pada proses audit
Tindakan ini melakukan pemeriksaan atas arsip pembukuan perusahaan. Bisa saja ada temuan yang sebelumnya tidak disadari. Audit TI merekomendasikan temuan ini untuk segera ditindaklanjuti.

2. Rekomendasi mengenai tindakan yang dikerjakan
Selain temuan, ada pula rekomendasi tentang tindakan yang bisa ditempuh. Hal ini bisa menghemat waktu sebab tindak lanjut yang diambil bisa segera dilakukan tanpa harus memikirkan ulang cara penanganannya.

3. Mengawasi pelaksanaan rekomendasi
Setelah memberikan rekomendasi, audit TI bisa berlaku juga sebagai pengawas. Hal ini untuk memastikan bahwa tindakan yang diambil bisa berjalan secara presisi dan tidak menimbulkan masalah baru.

4. Memberikan jaminan kepada manajemen tentang kondisi yang ada pada organisasi
Audit yang baik akan memberikan preseden yang baik pula terhadap perusahaan. Hasil ini juga bisa memberi gambaran umum kepada manajemen tentang kondisi organisasinya.

5. Melakukan penilaian
Setelah melakukan serangkaian proses audit, akan diketahui bagaimana kinerja yang telah dilakukan oleh perusahaan. Proses ini juga bisa menunjukkan penilaian sehingga bisa terlihat tingkat efektivitas dan efisiensi yang dijalankan oleh tiap bagian.

Langkah-langkah Audit Teknologi Informasi
1. Identifikasi dan dokumentasi
Layaknya audit umum, identifikasi dan dukumentasi adalah keharusan. Hal ini bisa dilakukan dengan menjalankan survei maupun observasi ke lapangan sehingga audit bisa lebih objektif dan akurat.

2. Tes subtantif
Tes substansi merupakan tes yang dijalankan untuk mengetahui “isi” secara lebih mendalam. Dalam tes ini ada dua tipe yang bisa dijalankan: signifikan alias ditelusur secara lebih mendalam; atau terbatas.

3. Evaluasi
Setelah melakukan tes substantif, audit TI bisa menjalankan evaluasi berdasarkan hasil temuan. Di tahap ini kembali dicek apakah kinerja perusahaan efektif atau tidak. Kalau efektif berarti memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Namun kalau tidak efektif, lakukan lagi tes substantif.

4. Penilaian Mutu/ Kesimpulan 
Di langkah terakhir ini akan terlihat apakah mutunya terjamin atau tidak. Jelas audit TI bukanlah tindakan yang bisa dilakukan secara asal dan instan. Ketelitian auditor menjadi ujung tombaknya. Selain itu tentu saja, tujuan dan langkah-langkah tersebut harus dilakukan secara konsekuen.

Manfaat Audit Teknologi Informasi
1. Manfaat pada saat Implementasi (Pre-Implementation Review)
– Institusi dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan   ataupun memenuhi acceptance criteria.
– Mengetahui apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.
– Mengetahui apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.

2. Manfaat setelah sistem live (Post-Implementation Review)
– Institusi mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih yang masih ada dan saran untuk penanganannya.
– Masukan-masukan tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis, dan anggaran pada periode berikutnya.
– Bahan untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa mendatang.
– Memberikan reasonable assurance bahwa sistem informasi telah sesuai dengan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan.
– Membantu memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah diaktifkan dan dapat digunakan oleh manajemen, auditor maupun pihak lain yang berwewenang melakukan pemeriksaan.
– Membantu dalam penilaian apakah initial proposed values telah terealisasi dan saran tindak lanjutnya.

Perlunya Dilakukan Audit Teknologi Informasi
Ron Webber, Dekan Fakultas Teknologi Informasi, monash University, dalam salah satu bukunya Information System Controls and Audit (Prentice-Hall, 2000) menyatakan beberapa alasan penting mengapa Audit IT perlu dilakukan, antara lain :
1.    Kerugian akibat kehilangan data.
2.     Kesalahan dalam pengambilan keputusan.
3.     Resiko kebocoran data.
4.     Penyalahgunaan komputer.
5.     Kerugian akibat kesalahan proses perhitungan.
6.    Tingginya nilai investasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer.

Perusahaan Yang Sudah Melakukan Audit Teknologi Informasi
  • Mandiri
  • Pertamina
  • Indosat
  • G4S
  • ETOS (Ethology System)
  • PT PLN
  • FCGI
  • INA (Indonesian Netherlands Association)
  •  ILO (International Labour Organization)
·         DLL

REFERENSI :